Sabtu, 10 November 2012

Karakteristik Agama Islam dalam Bidang Akidah (MSI)


PENDAHULUAN

Kehadiran agama islam yang di bawa nabi Muhammad saw. Di yakini dapat menjamin terwujudnya kehidupan manusia yang sejahtera lahir dan batin . di dalamnya terdapat berbagai petunjuk tentang bagaimana seharusnya manusia itu menyikapi kehidupanya secara lebih bermakna dalam arti yang seluas luasnya .
Petunjuk petunjuk mengenai berbagai kehidupan manusia , sebagaimana terdapat di dalam sumber ajarannya , yaitu,al-Quran dan hadis ,nampak lebih amat ideal dan agung .sejalan dengan pernyataan tersebut pernyataan tersebut,Fazlul rahmansampai pada suatu tesis bahwa secara eksplisit dasar dalam ajaran al- Quran adalah moral yang memancarkan titik bertanya pada monoteisme dan keadilan social . misalnya pada ajaran tentang ibadah  yang penuh dengan muatan peningkatan keimanan, ketakwaan yang di wujudkan dalam akhlaq yang mulia.
Selanjutnya hasil penelitian yang dilakukan jalalludin rahmad terhadap al-quran menyimpulkan empat hal yang bertemakan tentang keperduliannya terhadap masala social . pertama dalam al-quran dan kitab kiotab hadis, proporsi  terbesar ditujukan pada urusan social ,kedua dalam kenyataan bila urusaan ibadah bersamaan  wakyunya dengan urusan muamalah yang penting, maksa ibadah boleh diperpendek atau ditanggungkan (TENTU BUKAN DITINGGALKAN).ketiga, bahwa ibada yang mengandung segi kemasyarakatan diberi ganjaran lebih besar dari pada ibadah yang bersifat perseorangan.keempat bila urusan ibadah dilakukan tidak sempurna atau batal , karena melanggar pantangan terentu, maka kafaratnya(tembusannya) yaitu melakukan sesuatu yang berhubungan dengan ilmu social.
Akibat dari kesalah pahaman dari symbol – symbol keagamaan itu , maka agama lebih dihayatisebagai penyelamat individu dan bukan sebagai keberkahan social secara bersama.pesan spiritualitas agama menjadi mandeg, terkristal dalam kumpulan mitos dan ungkapan simbolis tanpa makna . agama tidak muncul di dalam suatu kesadaran kritis terhadap situasi aktual.



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang
 Terjadinya kesengajaan antara cita ideal islam dalam kenyataan yang terjadi dalam kehidupan telah banyak menarik perhatian para ahli untuk mencoba mencari penyebabnya,dan sekaligusa menawarkan alternative pemecahannya. Menurut syafi’i Ma’arif,proses islamisasi sesungguhnya secara kualitatif belum pernah mencapai tingkat yang sempurna .islam begitu jauh belum lagi mampu menggantikan sepenuhnya kepercayaan- kepercayaan dan traisi-tradisi cultural lokal  sebagai basis bagi organisasi .
 Agama islam memiliki banyak di mensi yaitu mulai dari dimensi keimanan, akal pikiran, ekonomi, politik, ilmu pengetahuan dan tegnologi, lingkungan hidup, sejarah, perdamaian, sampai pada kehidupan rumah tangga, dan masih banyak lagi. Didalam al-qur’an yang merupakan sumber ajaran islam ,yaitu menjumpai ayat-ayat tentang proses pertumbuhan dan perkembangan ana tomi tubuh manusia .
Selama ini islam banyak di pahami dari segi-segi teologis dan normatif. Jika seorang bernasib kurang beruntung misalnya, maka secara teologis hal itu terjadi karena takdir tuhan , atu karna yang bersangkutan menganut paham teologi fatalistis (jabariyah). Secara teologis jawaban tersebut boleh jadi benar , tetapi hendak nya juga dilihat sebab-sebabnya dari sudut sosiologis, historis, cultural dan lain sebagainya .
Seorang muslim selain memiliki wawasan yang menyeluruh dan integral tentang ajaran islam, juga dapat mengembangkannya.pengembangan islam demikian itu diharapkan akan mampu meresponi berbagai masalah actual yang dihadapi dalam kehidupan.




B.     Pembahasan Judul

“Karakteristik Agama  Islam dalam Bidang Aqidah”
Istilah karakteristik ajaran islam terdiri dari dua kata: karakteristik dan ajaran islam. Kata karakteristik dalam kamus bahasa Indonesia, diartikan sesuatu yang mempunyai karakter atau sifat yang khas. Islam dapat diartikan agama yang diajarkan nabi Muhammad SAW yang berpedoman pada kitab suci al qur'an dan diturunkan di dunia ini melalui wahyu Allah SWT. Berarti karakteristik ajaran islam dapat diartikan sebagai ciri yang khas atau khusus yang mempelajari tentang berbagai ilmu pengetahuan dan kehidupan manusia dalam berbagai bidang agama, ibadah, muamalah (kemanusiaan), yang di dalamnya temasuk ekonomi, social, politik, pendidikan, kesehatan, pekerjaan, lingkungan, dan disiplin ilmu.
Konsepsi Islam dalam yang akan dibahas adalah karakteristiknya dalam bidang aqidah, yaitu sebagai berikut :

Karakteristik Ajaran Islam Dalam Bidang Aqidah

Ajaran islam sebagaimana yang dikemukakan maulana Muhammad ali, dapat dibagi kepada dua bagian, yaitu bagian teori atau yang lazim disebut rukun iman, dan bagian praktik yang mencakup segala yang harus dikerjakan oleh orang islam, yakni amalan- amalan yang harus dijadikan pedoman hidup; bagian pertama selanjutnya disebut ushul (pokok) dan bagian kedua disebut furu' (cabang). Kata ushul adalah jamak dari ashl artinya pokok atau asa; adapun kata furu' artinya cabang. Bagian pertama disebut pula aqaid artinya kepercayaan yang kokoh, adapun bagian kedua disebut ahkam. Menurut imam syahrastani bagian pertama disebut ma'rifat dan bagian kedua disebut tha'ah, kepatuhan.
Selanjutnya dalam kitab mu'jam al-falsafi, jamil shaliba mengartikan akidah menurut bahasa adalah menghubungkan dua sudut sehingga bertemu dan bersambung secara kokoh. Ikatan tersebut berbeda dengan terjemahan kata ribath yang artinya juga ikatan tetapi ikatan yang mudah dibuka karena akan mengandung unsur yang membahayakan. Dalam bidang perundang-undangan, akidah berarti menyepakati antara dua perkara atau lebih yang harus dipatuhi bersama. Dalam kaitan ini akidah berkaitan dengan kata aqad yang digunakan untuk arti akad nikah, akad jual beli, akad kredit dan sebagainya. Dalam akad tersebut terdapat dua orang yang saling menyepakati sesuatu yang apabila tidak dipatuhi akan menimbulkan sesuatu yang membahayakan akad nikah misalnya, apabila dirusakakan berakibat merugikan kepada dua belah pihak secara lahir dan batin, apalagi bila kedua pasangan tersebut telahd ikarunia putera-putera yang membutuhkan kasih sayang.
Karakteristik islam yang dapat diketahui melalui bidang akidah ini adalah bahwa akidah islam bersifat murni baik dalam isinya maupun prosesnya. Yang diyakini dan diakui sebagai Tuhan yang wajib disembah hanya Allah. Keyakinan tersebut sedikit pun tidak boleh diberikan kepada yang lain, karena akan berakibat musyrik yang berdampak pada motivasi kerja yang tidak sepenuhnya didasarkan atas panggilan Allah. Dalam prosesnya, keyakinan tersebut harus langsung, tidak boleh melalui perantara. Akidah demikian itulah yang akan melahirkan bentuk pengabdian hanya pada Allah, yang selanjutnya berjiwa bebas, merdeka dan tidak tunduk pada manusia dan lainnya yang menggantikan posisi Tuhan.
Akidah dalam islam meliputi keyakinan dalam hati tentang Allah swt sebagai Tuhan yang wajib disembah, ucapan dengan lisan dalam bentuk dua kalimat syahadat dan perbuatan dengan amal soleh. Akidah demikian itu mengandung arti bahwa dari orang yang beriman tidak ada rasa dalam hati, atau ucapan di mulut atau perbuatan melainkan secara keseluruhan menggambarkan iman kepada Allah swt, yakni tidak ada niat, ucapan dan perbuatan yang dikemukakan oleh orang yang beriman itu kecuali yang sejalan dengan kehendak Allah.
Akidah dalam islam selanjutnya harus berpengaruh ke dalam segala aktivitas yang dilakukan manusia, sehingga berbagai aktvitas tersebut bernilai ibadah. Dalam hubungan ini Yusuf al Qardawi mengatakan bahwa iman menurut pengertian yang sebenarnya ialah kepercayaan yang meresap ke dalam hati, dengan penuh keyakinan, tidak bercampur syak dan ragu, serta memberi pengaruh bagi pandangan hidup, tingkah laku dan perbuatan sehari-hari.
Dengan demikian akidah islam bukan sekedar keyakinan dalam hati, melainkan pada tahap yang selanjutnya harus menjadi acuan dan dasar dalam bertingkah laku serta berbuat yang pada akhirnya menimbulkan amal saleh.
BAB II
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Ajaran islam memiliki ciri-ciri yang secara kesuluruhan amat ideal. Islam agama yang mengajarkan perdamaian, toleransi terbuka, kebersamaan, egaliter, kerjakeras yang bermutu, demokratis, adil, seimbang antara urusan dunia dan akhirat. Islam memiliki kepekaan terhadap masalah-masalah sosial kemasyarakatan. Bidang kesehatan memperhatikan segi kebersihan badan, pakaian, makanan, tempat tinggal, dan lingkungan. Islam juga tampil sebagai disiplin ilmu, yaitu ilmu keislaman dengan berbagai cabangnya. Karakteristik islam yang demikian ideal itu tampak masih belum seluruhnya diketahui dan diamalkan. Antara ajaran islam yang ideal dan kenyataan umatnya masih ada kesenjangan. Hal ini memerlukan pemecahan, antar lain dengan merumuskan kembali metode dan pendekatan dalam memahami islam.
Akidah menurut bahasa adalah menghubungkan dua sudut sehingga bertemu dan bersambung secara kokoh. Dalam bidang perundang-undangan, akidah berarti menyepakati antara dua perkara atau lebih yang harus dipatuhi bersama. Dalam kaitan ini akidah berkaitan dengan kata aqad yang digunakan untuk arti akad nikah, akad jual beli, akad kredit dan sebagainya.
Karakteristik islam yang dapat diketahui melalui bidang akidah adalah bahwa akidah islam bersifat murni baik dalam isinya maupun prosesnya. Yang diyakini dan diakui sebagai Tuhan yang wajib disembah hanya Allah. Keyakinan tersebut sedikit pun tidak boleh diberikan kepada yang lain, karena akan berakibat musyrik yang berdampak pada motivasi kerja yang tidak sepenuhnya didasarkan atas panggilan Allah. Dalam prosesnya, keyakinan tersebut harus langsung, tidak boleh melalui perantara.
Akidah dalam islam selanjutnya harus berpengaruh ke dalam segala aktivitas yang dilakukan manusia, sehingga berbagai aktvitas tersebut bernilai ibadah. Dengan demikian akidah islam bukan sekedar keyakinan dalam hati, melainkan pada tahap yang selanjutnya harus menjadi acuan dan dasar dalam bertingkah laku serta berbuat yang pada akhirnya menimbulkan amal saleh.

1 komentar: